{background:#ded8c0 url('Barcelona_FC_Unicef_by_greedyandy') repeat-x; color:#28261A;font:12px verdana,arial,Sans-erif;text-align:left;margin:0;}

Selasa, 25 September 2012

Tugas Jarkom II



Perbedaan Antara
IP Publik, IP Private,lana,Afrinic,Ripe dan Idnic

Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
    Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol.
      Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
   Nah berdasarkan penggunaan di jaringannya IP terbagi dua, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).
     Berbeda dengan IP Private, IP Public bersifat worldwide dengan penggunaan konfigurasinya yang terikat dengan peraturan tertentu. IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203 (tapi IP komputer saya saat ini terdeteksi 118.137.213.70). IP publik inilah yang biasanya saat ini menggunakan IPV4 dan ditakutkan akan habis dalam waktu dekat.




IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus. Cara mudah membedakan kelas A, B & C :

1.     Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2.     Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3.     Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :

1.     Kelas A –> IP 10.x.x.x
2.     Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3.     Kelas C –> IP 192.168.x.x

IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host. Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association.

Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya. Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada. Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.HID merupakan “sisa” NID. Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :

1.     Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
2.     Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
3.     Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga

Hal lain yang perlu kita ketahui berhubungan dengan IP adalah Subnet mask dan Broadcast. Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast. Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi. Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata. Netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Secara default Netmask yang ada :
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
- 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
- 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
- 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
- 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
- 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
- 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
- 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
- 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
- 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252




v AfriNIC
AfriNIC is a non-pemerintah dan bukan nirlaba organisasi berbasis keanggotaan. Peran utamanya adalah untuk melayani kawasan Afrika sebagai Regional Internet Registry, sama empat benua lain yang memiliki RIR mereka sendiri.
AfriNIC Visi adalah:
"Ujung tombak teknologi Internet dan pengembangan kebijakan di Daerah Afrika."

AfriNIC Misi adalah:
"Untuk melayani masyarakat Afrika dengan menyediakan profesional dan manajemen yang efisien Nomor Internet Resources, mendukung penggunaan teknologi internet dan pengembangan, dan mempromosikan internet pemerintahan sendiri."
AfriNIC's Core Values adalah:
* Kami beroperasi dengan transparansi, profesionalisme dan efisiensi.
* Kami berkomitmen untuk integritas dalam semua yang kita lakukan, selalu dan di mana-mana.
* Kami menyadari dan menghargai kontribusi individu dan kerja tim.
* Kami menyadari keragaman budaya dan bahasa di kawasan kita.
* Kami adalah organisasi yang digerakkan teknologi mendorong pembelajaran dan inovasi berkelanjutan.
* Kami menghargai kerja sama dan kerjasama dengan organisasi terkait.

AfriNIC struktur organisasi yang diatur untuk mendorong bottom-up model pengelolaan pemerintahan sendiri di mana kebijakan dan fungsi-fungsi organisasi lainnya ditentukan oleh masyarakat pada umumnya dan anggota yang memilih wakil-wakil yang duduk di Dewan Direksi. Diskusi dilakukan melalui pertemuan publik dan e-mail daftar diskusi. Tidak ada persyaratan atau pra-syarat untuk setiap orang atau badan untuk berpartisipasi. AfriNIC memiliki majelis Umum yang memenuhi setahun sekali sedangkan Rapat Kebijakan Publik yang diselenggarakan dua kali setahun (satu back-to-back dengan Sidang Umum). Pelajari lebih lanjut tentang layanan AfriNIC wilayah.



v APNIC
 APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".

Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.

Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.
1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.
1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.


v RIPE NCC
The RIPE NCC memulai operasinya pada April 1992 di Amsterdam, Belanda. Dana awal disediakan oleh jaringan akademis Réseaux Associés pour la Recherche Européenne (RARE) orang anggota, EARN dan EUnet. RIPE NCC yang resmi didirikan ketika versi Belanda Anggaran Dasar diendapkan dengan Amsterdam Chamber of Commerce pada tanggal 12 November 1997. RIPE NCC pertama Rencana Kegiatan diterbitkan pada Mei 1991.
RIPE NCC yang mendukung perkembangan internet melalui koordinasi teknis infrastruktur Internet di wilayah layanan dan sekitarnya. Itu melakukan banyak kegiatan di daerah ini, termasuk:
* Alokasi dan pencatatan sumber daya nomor Internet (IP Addresses dan AS Bilangan)
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Database
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Routing Registry
* Operasi K-akar, salah satu akar dunia nameserver
* Koordinasi dukungan untuk delegasi ENUM
* Pengumpulan dan publikasi statistik pada Internet netral perkembangan dan kinerja

v IDNIC       
Menurut sumber di situs resmi IDNIC(www.idnic.net) , IDNIC memiliki latar belakang dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.      
      Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.

             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar