{background:#ded8c0 url('Barcelona_FC_Unicef_by_greedyandy') repeat-x; color:#28261A;font:12px verdana,arial,Sans-erif;text-align:left;margin:0;}

Selasa, 04 Desember 2012

tugas jarkom 2


Router Rip

Router Rip merupakan salah satu konfigurasi yang digunakan router untuk mengenalkan jaringannya kepada jaringan lain yang terhubung dengannya. Kali ini kita akan mencoba bagaimana cara konfigurasi Router dengan Router Rip menggunakan simulasi dalam Paket Tracer.

CARA  KERJA  RIP
  Host mendengar pada alamat broadcast jika ada update routing darigateway.
  Host akan memeriksa terlebih dahulu routing table lokal jika menerimaupdate routing .
  Jika rute belum ada, informasi segera dimasukkan ke routing table .
  Jika rute sudah ada, metric yang terkecil akan diambil sebagai acuan.
  Rute melalui suatu gateway akan dihapus jika tidak ada update darigateway tersebut dalam waktu tertentu
  Khusus untuk gateway, RIP akan mengirimkan update routing pada alamat broadcast di setiap network yang terhubung

IMPLEMENTASI RIP
  Semua sistem UNIX pada umumnya dilengkapi routed ( routing demon)
  Cukup jalankan perintah UNIX
                #  routed
  Tambahkan script untuk routed pada boot files untuk menjalankan RIP setiap kali komputer diboot 
 












Buatlah jaringan dan konfigurasi yang terdiri dari 5 Router, 5 Switch, dan 10 PC, seperti gambar berikut :





pada jaringan 205.7.5.0/24, gunakan Default Gateway : 205.5.5.1
pada jaringan 192.5.5.0/24, gunakan Default Gateway : 192.5.5.1
pada jaringan 219.17.100.0/24, gunakan Default Gateway : 219.17.100.1
pada jaringan 223.8.151.0/24, gunakan Default Gateway : 223.8.151.2
pada jaringan 210.93.105.0/24, gunakan Default Gateway : 210.93.105.1 atau 210.93.105.2

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:

Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 192.5.5.0
Router(config-router)#net 205.7.5.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0


lalu pada LAB B berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 219.17.100.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0
Router(config-router)#net 201.100.11.0

lalu pada LAB C berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 223.8.151.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0
Router(config-router)#net 199.6.13.0

lalu pada LAB D berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 201.93.105.0
Router(config-router)#net 204.204.7.0

lalu pada LAB A berikan perintah Router Rip:
Router>en
Router#conf t
Router(config)#ro ri
Router(config-router)#ver 2
Router(config-router)#net 210.93.105

lakukan pengecekan koneksi, saya menggunakan jaringan 205.7.5.0/24

cek koneksi jaringan 210.93.105.0/24

cek koneksi jaringan 223.8.151.0/24

cek koneksi jaringan 219.17.100.0/24

cek koneksi jaringan 192.5.5.0/24

Selasa, 16 Oktober 2012

Koneksi 2 Subnet yang Berbeda dengan Router (Virtual/Paket Tracer)


 

Tempatkan 4 buah PC, sambungkan dengan kabel cross masing – masing 2 PC terhubung dengan switch (berarti ada 2 switch), dan tempatkan satu Router



Setting ip tiap PC :
  • Subnet 1 (switch 1)
Ø  PC 1 : 192.168.20.1          255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.2          255.255.255.128
  • Subnet 2 (switch 2)
Ø  PC 1 : 192.168.20.129      255.255.255.128
Ø  PC 2 : 192.168.20.130      255.255.255.128

Hubungkan salah satu PC ke router untuk mengkonfigurasikan router (saya menggunakan PC 2 subnet 1). Gunakan kabel console

Konfigurasi router :
Buka desktop PCc (PC 2 subnet 1 = PCc), masuk terminal. Klik OK


Ketik “no”, enter. Enter lagi hingga muncul “Router>”

  
Masuk priviledge mode. Ketik “enable”, enter. Lalu masuk global mode. Ketik “configure terminal”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”     


Setting ip fast Ethernet 0/0 192.168.20.126 dan subnet 255.255.255.128.  Dengan cara :
    • Ketik “interface fastethernet 0/0”, enter, hingga muncul “Router(config-if)#”
    • Ketik “ip address 192.168.20.126 255.255.255.128”, enter
    • Ketik “no shutdown”, enter. Lalu ketik “exit”, enter. Hingga muncul “Router(config)#”
Lakukan hal yang sama pada fast Ethernet 1/0 dengan ip 192.168.20.254 dan subnet 255.255.255.128

Ketik “exit”, enter. Dua kali. Lalu ketik “copy run start” untuk menyimpan konfigurasi, enter 2 (dua) kali. Tunggu sampai “[OK]” 


Keluar dari terminal. Lalu atur default gateway PC 1 & PC 2 subnet 1 menjadi 192.168.20.126. Atur juga default gateway PC 1 & PC 2 subnet 2 menjadi 192.168.20.254

Melalui PC 1 subnet 1 masuk cmd dan lekukan ping. Ping terhadap PC sendiri 


 Ping terhadap Router  


Ping terhadap PC 1 & PC 2 subnet 2

Selasa, 25 September 2012

Tugas Jarkom II



Perbedaan Antara
IP Publik, IP Private,lana,Afrinic,Ripe dan Idnic

Network atau Jaringan dalam bidang komputasi dapat diasumsikan dengan saling terhubungnya dua komputer atau lebih dengan media transmisi/komunikasi dan menggunakan aturan standardisasi yang berlaku sehingga komputer-komputer tersebut dapat saling berinteraksi dan berkomunikasi.
    Tujuan utama pembuatan suatu jaringan adalah agar suatu komputer dapat berkomunikasi dengan komputer lain. Namun dengan semakin majunya teknologi maka semakin beragam pula jenis OS, aplikasi dan lain sebagainya yang dimiliki oleh suatu komputer, sehingga untuk melakukan komunikasi tersebut menjadi “sedikit” mustahil. Hal ini dapat diasumsikan dengan banyak orang dari berbagai negara, dengan bahasa yang berbeda-beda namun memiliki kepentingan yang sama, sehingga solusi terbaik yakni menyamakan bahasa atau lebih tepatnya membuat standardisasi bahasa untuk berkomunikasi. Dalam dunia Jaringan Komputer, standardisasi komunikasi itu berupa TCP/IP yang merupakan singkatan dari Transmision Control Protocol / Internet Protocol.
      Ada 2 jenis IP Address yang ada sekarang, yakni ip address versi 4 (IPv4) yang sejak dulu menjadi standar baku pengalamatan dan versi 6 (IPv6) yang merupakan calon pengganti versi terdahulu. Dibuatnya versi penerus disebabkan karena alokasi pengalamatan yang disediakan IPv4 sudah hampir habis, apabila seluruh alamat yang disediakan oleh IPv4 telah terpakai, maka jaringan diseluruh dunia bisa terganggu. Untuk itu, selagi menunggu selesainya proses “pematangan” IPv6, dibuatlah pembagian IP Private & IP Public.
   Nah berdasarkan penggunaan di jaringannya IP terbagi dua, yaitu IP Private dan IP Public. IP Private adalah IP yang bersifat pribadi dan lokal, lokal maksudnya IP ini hanya digunakan sebagai identifikasi komputer pada jaringan tertutup yang bersifat pribadi. IP private ini tidak bisa digunakan untuk mengakses jaringan internet karena pada umumnya IP private di seragamkan nilai awalnya agar sesama komputer di jaringan tersebut dapat saling berhubungan. Contoh IP lokal yang sering digunakan adalah IP 192.16x.x.xxx (kelas C).
     Berbeda dengan IP Private, IP Public bersifat worldwide dengan penggunaan konfigurasinya yang terikat dengan peraturan tertentu. IP Addressing juga dikelompokkan berdasarkan negara, Indonesia umumnya dimulai dengan kepala 202 & 203 (tapi IP komputer saya saat ini terdeteksi 118.137.213.70). IP publik inilah yang biasanya saat ini menggunakan IPV4 dan ditakutkan akan habis dalam waktu dekat.




IP Address dibagi menjadi 5 kelas, yaitu kelas A – E, namun yang hanya digunakan adalah kelas A, B & C karena kelas D & E digunakan untuk keperluan khusus. Cara mudah membedakan kelas A, B & C :

1.     Kelas A –> kelompok pertama dimulai dari 0000 0000 (0) –> range IP 0 – 127 dan memiliki host maksimum sebanyak 16.777.214
2.     Kelas B –> kelompok pertama dimulai dari 1000 0000 (128) –> range IP 128 – 191 dan memiliki host maksimum sebanyak 65.534
3.     Kelas C –> kelompok pertama dimulai dari 1100 0000 (192) –> range IP 192 – 223 dan memiliki host maksimum sebanyak 254

Tiap kelas memiliki 1 slot yang berfungsi sebagai IP Private :

1.     Kelas A –> IP 10.x.x.x
2.     Kelas B –> IP 172.16.x.x sampai 172.30.x.x
3.     Kelas C –> IP 192.168.x.x

IP 127.0.0.1 juga tidak boleh digunakan sebagai IP Public karena berfungsi untuk Local Loop atau Local Host. Lembaga yang mengatur / menyediakan IP Public adalah IANA, singkatan dari Internet Authorized Numbering Association.

Network ID atau NID menunjukkankan alamat dari jaringannya. Host ID atau HID menunjukkan jumlah dari host yang ada. Keduanya tidak dapat dipisahkan, jika diasumsikan dengan kehidupan sehari-hari, NID merupakan nama jalan & HID merupakan No Rumah.HID merupakan “sisa” NID. Cara cepat mengetahui NID & HID suatu alamat IP :

1.     Jika IP Kelas A –> Lihat nilai kelompok pertama
2.     Jika IP Kelas B –> Lihat nilai kelompok pertama & kedua
3.     Jika IP Kelas C –> Lihat nilai kelompok pertama, kedua & ketiga

Hal lain yang perlu kita ketahui berhubungan dengan IP adalah Subnet mask dan Broadcast. Range IP yakni dari 0 sampai 255 = 256 buah, tapi yang dapat digunakan sebagai host hanya 254 buah, ini karena IP terkecil digunakan sebagai alamat Network dan IP terbesar digunakan sebagai alamat Broadcast. Broadcast dapat diasumsikan sebagai alamat universal yang digunakan dalam suatu lingkungan tertentu untuk dapat saling berkomunikasi. Sedangkan Subnet Mask atau dapat juga disebut dengan Net Mask digunakan untuk membuat suatu jaringan menajadi lebih tertata. Netmask dapat juga diartikan sebagai penanda jaringan
Secara default Netmask yang ada :
1. Kelas A –> 255.0.0.0
2. Kelas B –> 255.255.0.0
3. Kelas C –> 255.255.255.0
Subnet juga dapat digunakan untuk menentukan jumlah host suatu jaringan, contohnya jika IP Address = 192.168.1.0 yang merupakan IP Kelas C, memiliki Subnet Mask 255.255.255.0, maka IP Address ini memiliki range IP sebanyak 254 host yang artinya jaringan ini dapat menampung 254 komputer yang saling terhubung. Jika kita menginginkan jaringan yang hanya mampu menampung host secara terbatas, maka kita harus memodifikasi Subnet Mask IP tersebut. Caranya yakni dengan mengubah nilai kelompok ke-4 Subnet Mask.
Berikut data Host Subnet Mask :
- 0000 0000 = 0 = 256-0 = 256 IP = 254 Host
- 1000 0000 = 128 = 256-128 = 128 IP = 126 Host
- 1100 0000 = 192 = 256-192 = 64 IP = 62 Host
- 1110 0000 = 224 = 256-224 = 32 IP = 30 Host
- 1111 0000 = 240 = 256-240 = 16 IP = 14 Host
- 1111 1000 = 248 = 256-248 = 8 IP = 6 Host
- 1111 1100 = 252 = 256-252 = 4 IP = 2 Host
- 1111 1110 = 254 = 256-254 = 2 IP = 0 Host
- 1111 1111 = 255 = 256-255 = 1 IP = -1 Host
Kelompok angka 254 & 255 tidak valid karena hanya memiliki 0 dan -1 host
Berdasarkan data diatas, maka Jika IP 192.168.1.0 hanya ingin berhubungan dengan 1 komputer saja, maka Subnet Mask yang harus digunakan yakni 255.255.255.252




v AfriNIC
AfriNIC is a non-pemerintah dan bukan nirlaba organisasi berbasis keanggotaan. Peran utamanya adalah untuk melayani kawasan Afrika sebagai Regional Internet Registry, sama empat benua lain yang memiliki RIR mereka sendiri.
AfriNIC Visi adalah:
"Ujung tombak teknologi Internet dan pengembangan kebijakan di Daerah Afrika."

AfriNIC Misi adalah:
"Untuk melayani masyarakat Afrika dengan menyediakan profesional dan manajemen yang efisien Nomor Internet Resources, mendukung penggunaan teknologi internet dan pengembangan, dan mempromosikan internet pemerintahan sendiri."
AfriNIC's Core Values adalah:
* Kami beroperasi dengan transparansi, profesionalisme dan efisiensi.
* Kami berkomitmen untuk integritas dalam semua yang kita lakukan, selalu dan di mana-mana.
* Kami menyadari dan menghargai kontribusi individu dan kerja tim.
* Kami menyadari keragaman budaya dan bahasa di kawasan kita.
* Kami adalah organisasi yang digerakkan teknologi mendorong pembelajaran dan inovasi berkelanjutan.
* Kami menghargai kerja sama dan kerjasama dengan organisasi terkait.

AfriNIC struktur organisasi yang diatur untuk mendorong bottom-up model pengelolaan pemerintahan sendiri di mana kebijakan dan fungsi-fungsi organisasi lainnya ditentukan oleh masyarakat pada umumnya dan anggota yang memilih wakil-wakil yang duduk di Dewan Direksi. Diskusi dilakukan melalui pertemuan publik dan e-mail daftar diskusi. Tidak ada persyaratan atau pra-syarat untuk setiap orang atau badan untuk berpartisipasi. AfriNIC memiliki majelis Umum yang memenuhi setahun sekali sedangkan Rapat Kebijakan Publik yang diselenggarakan dua kali setahun (satu back-to-back dengan Sidang Umum). Pelajari lebih lanjut tentang layanan AfriNIC wilayah.



v APNIC
 APNIC didirikan pada tahun 1992 oleh Asia Pasifik Koordinator Komite Penelitian Intercontinental Networks (APCCIRN) dan Asia Pacific Engineering and Planning Group (APEPG). Kedua kelompok itu kemudian digabung dan berganti nama menjadi Kelompok Jaringan Asia Pasifik (APNG). Ini didirikan sebagai sebuah proyek percontohan untuk memberikan ruang alamat seperti yang didefinisikan oleh RFC-1366, dan juga mencakup singkat yang lebih luas: "Untuk memfasilitasi komunikasi, bisnis, dan budaya dengan menggunakan teknologi internet".

Pada tahun 1993, APNG menemukan mereka tidak mampu menyediakan payung formal atau struktur hukum untuk APNIC, dan jadi pilot proyek ini menyimpulkan, tetapi APNIC terus eksis secara independen di bawah kekuasaan IANA sebagai 'proyek sementara'. Pada tahap ini, APNIC masih tidak memiliki hak-hak hukum, keanggotaan, dan struktur biaya.

Pada tahun 1995, pelantikan diadakan pertemuan APNIC di Bangkok. Ini adalah pertemuan dua hari, dijalankan oleh para relawan, dan bebas untuk hadir. Sumbangan sukarela dicari sesuai dengan ukuran organisasi, mulai dari $ 1.500 untuk 'kecil', melalui ke $ 10.000 untuk 'besar'. Tiga anggota jenis didefinisikan oleh APNIC-001: ISP (lokal IR), Enterprise, dan Nasional.
1996 melihat struktur biaya yang layak diperkenalkan, pembentukan keanggotaan, dan penyelenggaraan pertemuan APRICOT pertama.
1997 Pada saat tiba, itu menjadi semakin jelas bahwa APNIC lingkungan setempat di Jepang membatasi pertumbuhan - misalnya, staf terbatas pada anggota 4-5. Oleh karena itu, perusahaan konsultan KPMG dikontrak untuk menemukan lokasi yang ideal di kawasan Asia Pasifik untuk APNIC markas baru.

Untuk alasan-alasan seperti infrastruktur stabil, rendahnya biaya hidup dan operasi, dan keuntungan pajak bagi organisasi keanggotaan, Brisbane, Australia dipilih sebagai lokasi baru, dan relokasi selesai antara bulan April dan Agustus, 1998, sambil tetap menjaga seluruh operasi terus-menerus.

Pada tahun 1999, relokasi itu selesai, krisis ekonomi Asia berakhir, maka mulai periode konsolidasi untuk APNIC - masa pertumbuhan berkelanjutan, pengembangan kebijakan, dan penciptaan dokumentasi dan sistem internal.

Sejak itu, APNIC telah terus tumbuh dari awal yang sederhana ke anggota lebih dari 1.500 di 56 ekonomi di seluruh wilayah dan sekretariat dari sekitar 50 anggota staf yang terletak di kantor pusat di Brisbane, Australia.


v RIPE NCC
The RIPE NCC memulai operasinya pada April 1992 di Amsterdam, Belanda. Dana awal disediakan oleh jaringan akademis Réseaux Associés pour la Recherche Européenne (RARE) orang anggota, EARN dan EUnet. RIPE NCC yang resmi didirikan ketika versi Belanda Anggaran Dasar diendapkan dengan Amsterdam Chamber of Commerce pada tanggal 12 November 1997. RIPE NCC pertama Rencana Kegiatan diterbitkan pada Mei 1991.
RIPE NCC yang mendukung perkembangan internet melalui koordinasi teknis infrastruktur Internet di wilayah layanan dan sekitarnya. Itu melakukan banyak kegiatan di daerah ini, termasuk:
* Alokasi dan pencatatan sumber daya nomor Internet (IP Addresses dan AS Bilangan)
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Database
* Pembangunan, pengoperasian dan pemeliharaan RIPE Routing Registry
* Operasi K-akar, salah satu akar dunia nameserver
* Koordinasi dukungan untuk delegasi ENUM
* Pengumpulan dan publikasi statistik pada Internet netral perkembangan dan kinerja

v IDNIC       
Menurut sumber di situs resmi IDNIC(www.idnic.net) , IDNIC memiliki latar belakang dengan pertumbuhan jaringan Internet yang cukup pesat, kebutuhan untuk mengorganisir informasi jaringan secara baik dan berkesinambungan sangan diperlukan. Tanpa adanya basis informasi jaringan yang dikelola dengan baik, pertumbuhan Internet di Indonesia akan terhambat, bahkan dapat menimbulkan kekacauan yang mengganggu stabilitas jaringan Internet secara keseluruhan. Pengelolaan informasi nasional adalah tanggung jawab yang harus kita pikul demi nama baik bangsa Indonesia.      
      Di negara-negara lain, pusat informasi jaringan yang lebih di kenal sebagai “Country NIC” telah banyak dikembangkan. Karena latar belakang pertumbuhan Internet yang cukup beragam disetiap negara, pusat informasi jaringan di suatu negara bisa saja dikelola oleh swasta, akademi atau pemerintah. Di kawasan Asia telah dikenal adanya JP-NIC (Jepang) yang didukung oleh PJI PJI di Jepang, TW-NIC (Taiwan) yang dikelola oleh Pusat Komputer Kementrian Pendidikan Taiwan, KR-NIC (Korea) yang disponsoro oleh National Computerization Agency, dan SG-NIC (Singapura) yang dikelola oleh National Computer Board milik Pemerintah Singapura.

             

Minggu, 17 Juni 2012

artikel jaringan komputer


      
         Artikel Jaringeran Komputer



Tiga abad sebelum sekarang, masing-masing ditandai dengan dominasi yang berbeda. Abad ke-18 didominasi oleh perkembangan sistem mekanik yang mengiringi revolusi industri. Abad ke-19 merupakan jaman mesin uap. Abad ke-20, teknologi radio, tv dan komputer memegang peranan untuk pengumpulan, pengolahan dan media distribusi informasi. Abad ke-21 saat ini atau era-informasi, dimana teknologi jaringan komputer global yang mampu menjangkau seluruh wilayah dunia, pengembangan sistem dan teknologi yang digunakan, penyebaran informasi melalui media internet, peluncuran satelit-satelit komunikasi dan perangkat komunikasi wireless/selular menandai awal abad millenium.

Sejak me-masyarakat-nya internet dan dipasarkannya sistem operasi Windows95 oleh Microsoft Inc., menghubungkan beberapa komputer baik komputer pribadi (PC) maupun server dengan sebuah jaringan dari jenis LAN (Local Area Network) sampai WAN (Wide Area Network) menjadi sebuah hal yang mudah dan biasa. Demikian pula dengan konsep "downsizing" maupun "lightsizing" yang bertujuan menekan anggaran belanja (efisiensi anggaran) khususnya peralatan komputer, maka kebutuhan akan sebuah jaringan komputer merupakan satu hal yang tidak bisa terelakkan.

  • Pengertian Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah ”interkoneksi” antara 2 komputer autonomous atau lebih, yang terhubung dengan media transmisi kabel atau tanpa kabel (wireless). 

Autonomous adalah apabila sebuah komputer tidak melakukan kontrol terhadap komputer lain dengan akses penuh, sehingga dapat membuat komputer lain, restart, shutdows, kehilangan file atau kerusakan sistem. Dalam defenisi networking yang lain autonomous dijelaskan sebagai jaringan yang independent dengan manajemen sistem sendiri (punya admin sendiri), memiliki topologi jaringan, hardware dan software sendiri, dan dikoneksikan dengan jaringan autonomous yang lain. (Internet merupakan contoh kumpulan jaringan autonomous yang sangat besar.)

Dua unit komputer dikatakan terkoneksi apabila keduanya bisa saling bertukar data/informasi, berbagi resource yang dimiliki, seperti: file, printer, media penyimpanan (hardisk, floppy disk, cd-rom, flash disk, dll). Data yang berupa teks, audio maupun video, bergerak melalui media kabel atau tanpa kabel (wireless) sehingga memungkinkan pengguna komputer dalam jaringan komputer  dapat saling bertukar  file/data, mencetak pada printer yang sama dan menggunakan hardware/software  yang terhubung dalam jaringan bersama-sama 

Tiap  komputer, printer atau  periferal  yang terhubung dalam jaringan disebut dengan ”node”. Sebuah jaringan komputer sekurang-kurangnya terdiri dari dua unit komputer atau lebih, dapat berjumlah puluhan komputer, ribuan atau bahkan jutaan node yang saling terhubung satu sama lain. Didalam jaringan komputer dikenal sistem koneksi antar node (komputer),  yakni:
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer, terhubung langsung dengan kabel crossover atau wireless atau juga dengan perantara hub/switch.
Komputer pada jaringan peer to peer ini biasanya berjumlah sedikit dengan 1-2 printer. Untuk penggunaan khusus, seperti laboratorium komputer, riset dan beberapa hal lain, maka model peer to peer ini bisa saja dikembangkan untuk koneksi lebih dari 10 hingga 100 komputer.

Peer to peer adalah suatu model dimana tiap PC dapat memakai resource pada PC lain atau memberikan resourcenya untuk dipakai  PC lain, Tidak ada yang bertindak sebagai server yang mengatur sistem komunikasi dan penggunaan resource komputer yang terdapat dijaringan, dengan kata lain setiap komputer dapat berfungsi sebagai client maupun server pada periode yang sama.  

Misalnya terdapat beberapa unit komputer dalam satu departemen, diberi nama group sesuai dengan departemen yang bersangkutan. Masing-masing komputer diberi alamat IP dari satu kelas IP yang sama agar bisa saling sharing untuk bertukar data atau resource yang dimiliki komputer masing-masing, seperti printer, cdrom, file dan lain-lain.



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEih3uXmurlNGkNgu50sSA7aReVq7NYc-vOoHn181S8F8K60sfIqRQIyExeTqnUj6Ah5KDnQCXO7dQitjritce-xxCIogHrvfBy9Rqg-sr0XKNGIHSG79CL1XsuB0qiC0KYX1LERQyb05Aej/s1600/pearbtopear.jpg

Gambar  Peer to peer
Client Server merupakan model jaringan yang menggunakan satu atau beberapa komputer sebagai server yang memberikan resource-nya kepada komputer lain (client) dalam jaringan, server akan mengatur mekanisme akses resource yang boleh digunakan, serta mekanisme komunikasi antar node dalam jaringan.
Selain pada jaringan lokal, sistem ini bisa juga diterapkan dengan teknologi internet. Dimana ada suatu unit komputer) berfungsi sebagai server yang hanya memberikan pelayanan bagi komputer lain, dan client yang juga hanya meminta layanan dari server. Akses dilakukan secara transparan dari client dengan melakukan login terlebih dulu ke server yang dituju. 



https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsWPEoQWVrkgszOxvBvnOtto1UGLtZh1POcIiCM-CSnPgP_PnVW1ti3deSc7NkhW6u6DU2kAYE1Gd1_8Upk9gG15qLROYcrgguKsC8VnyLvg4yxxBnf-7-M41uq9LreHjZC5K_15JpLD_V/s1600/client.jpg


Gambar Client Server

Client hanya bisa menggunakan resource yang disediakan server sesuai dengan otoritas yang diberikan oleh administrator. Aplikasi yang dijalankan pada sisi client, bisa saja merupakan resource yang tersedia di server. namun hanya bisa dijalankan setelah terkoneksi ke server. Pada implementasi software splikasi yang di-install disisi client berbeda dengan yang digunakan di server.
Jenis layanan Client-Server antara lain :
1.     File Server      : memberikan layanan fungsi pengelolaan file. 
2.      Print Server   : memberikan layanan fungsi pencetakan.Database Server        : proses-proses fungsional mengenai database dijalankan pada mesin ini dan stasiun lain dapat minta pelayanan
3.      DIP (Document Information Processing) : memberikan pelayanan fungsi penyimpanan, manajemen dan pengambilan data
Kelebihan Jaringan Pear To Pear 
  • Implementasinya murah dan mudah 
  • Tidak memerlukan software administrasi jaringan yang khusus
  •  Tidak memerlukan administrator jaringan
Kekurangan Jaringan Pear To Pear
  •  Jaringan tidak bisa terlalu besar (tidak bisa memperbesar jaringan.
  • Tingkat keamanan rendah.
  • Tidak ada yang memanajemen jaringan.
  • Pengguna komputer jaringan harus terlatih mengamankan komputer masing-masing.
  • Semakin banyak mesin yang disharing, akan mempengaruhi kinerja komputer

v      Kelebhan Client Sever
  • Mendukung keamanan jaringan yang lebih baik 
  • Kemudahan administrasi ketika jaringan bertambah besar
  •  Manajemen jaringan terpusat
  •  Semua data bisa disimpan dan di backup terpusat di satu lokasi
      Kekurangan Client Sever
  • Butuh administrator jaringan yang profesional 
  •  Butuh perangkat bagus untuk digunakan sebagai komputer server 
  •  Butuh software tool operasional untuk mempermudah manajemen jaringan.
  •  Anggaran untuk manajemen jaringan menjadi besar.
  •  Bila server down, semua data dan resource diserver tidak bisa diakses




        Semoga bermanfaat. . .